Sturmgewehr 44

Minggu, 30 Agustus 2009


Maschinenpistole 43, Maschinenpistole 44 dan Sturmgewehr 44 (MP43, MP44 dan StG44) adalah senapan otomatis selective-fire yang dikembangkan oleh Jerman pada Perang Dunia II, dalam program Maschinenkarabiner (karabin mesin) mereka.

Garis besar

MP43, MP44, dan StG44 adalah senapan yang hampir serupa, dengan sedikit perbedaan pada produksi dan waktu pembuatan. Ketiganya dikembangkan dari Mkb 42(H). Perbedaan nama ini ada karena rumitnya penamaan senjata pada era Nazi Jerman. 'StG' adalah singkatan dari Sturmgewehr (senapan serbu, assault rifle), yang menggabungkan sifat-sifat karabin, submachine gun, dan senapan otomatis. Setelah dipakainya StG44, istilah ini menjadi lumrah untuk mendeskripsikan tipe senjata seperti ini.

Senapan ini memakai peluru 7,92 x 33 mm, yang juga dikenal dengan nama 7,92 mm Kurz (berarti 'pendek'). Peluru ini adalah modifikasi dari peluru standar 7,92 × 57 mm Mauser. Melalui kombinasi dengan kemampuan selective-fire, senjata ini menghasilkan semburan setingkat submachine gun, dengan akurasi dan daya setingkat senapan K98 Mauser pada jarak dekat. Walau begitu, StG44 memiliki jangkauan dan daya yang lebih rendah daripada senapan-senapan pada era itu. Karakter ini mengikuti hasil studi yang dipakai oleh Wehrmacht pada saat itu, yaitu bahwa hampir semua pertempuran terjadi pada jarak kurang dari 300 meter dan mayoritas kurang dari 200 meter. Senapan lain dianggap terlalu besar kekuatannya. Senjata StG44 berhasil membuktikan keunggulannya pada Front Timur sewaktu ia banyak dipakai dan dianggap lebih baik daripada senapan lain pada saat itu.

Kisah

Sebelum memakai nama MP44 atau Stg 44,dia menyandang nama Maschinenkarabiner 43.Senapan tersebut pada awalnya tidak diresmikan oleh Hitler sebelum menunjukan aksinya di Front Timur.Setelah menunjukan kehebatanya,Maschinenkarabiner pun diresmikan oleh Hitler pada tahun 1943 dan mengganti nama menjadi MP43 dan kelak MP44 atau Stg 44. Sebenarnya pemakaian MP44 adalah "sembunyi-sembunyi" kalau-kalau Hitler akan tidak senang dengan senjata tersebut.Angkatan bersenjata Nazi yang menerima senjata tersebut pertama kali adalah, SS Schutzstaffel. Senjata ini pun menjadi favorit SAS Inggris apabila mereka kehabisan peluru Sten atau Brengun.Senjata ini pun dapat menjadi "Light Support Weapon" bagi SAS apabila Brengun mereka habis.



Tipe Senapan serbu
Negara asal Jerman
Sejarah pemakaian
Digunakan July 1944–May 1945
Pemakai Jerman
Perang Perang Dunia II
Sejarah produksi
Tahun 1943
Diproduksi July 1944–May 1945
Jumlah 425.977
Spesifikasi
Berat 5.22 kg
Panjang 940 mm (37 in)
Panjang laras 419 mm (16.5 in)
Peluru 7.92 x 33 mm (7.92 mm Kurz)
Kaliber 8 mm (.31 in)
Mekanisme Operasi gas, bolt miring
Kec. tembak 500-600 butir/detik
Kec. peluru 685 m/s
Jarak efektif 700 meter
Pengisian Magazen box 30-butir
Alat bidik Belakang V-notch, depan tiang


(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
READ MORE - Sturmgewehr 44

Sniper

Sabtu, 29 Agustus 2009



Sniper, atau penembak runduk, adalah seorang prajurit infanteri yang secara khusus terlatih untuk mempunyai kemampuan membunuh musuh secara tersembunyi dari jarak jauh dengan menggunakan senapan.

Istilah ini muncul pada tahun 1770-an, pada prajurit-prajurit Kolonial Inggris di India, dari kata snipe, yaitu sejenis burung yang sangat sulit untuk didekati dan ditembak. Mereka-mereka yang mahir memburu burung ini diberi julukan "sniper".[1]

Dalam beberapa dekade terakhir istilah sniper telah digunakan secara meluas dan tidak tepat, terutama oleh media. Istilah sniper, secara tidak tepat, digunakan untuk mendeskripsikan penembak jitu polisi, pelaku asasinasi, penembak yang menembak bukan dari jarak dekat, serta kriminal yang membunuh dengan menggunakan senapan laras panjang.

(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
READ MORE - Sniper

Apa sih manfaat ngeBLOG ?

BLOG tu banyak manfaatnya, diantara lain:
a. Tempat kita berkreasi
BLOG bisa buat kita jadi tambah kreatif.
b. Tempat curhat-curhatan
Di BLOG kita bisa saling curhat. Pokoknya kita bisa numpahin segala unek-unek yang ada di dalem hati, contohnya kita bisa buat postingan yang isinya itu tentang perasaan yang kita rasakan.
c. Media informasi
BLOG juga bisa jadi kaya sekolahan. Maksudnya tu bisa jadi tempat buat nambah wawasan kita.
d. Menambah teman
Karena BLOG itu jaringannya dunia, jadi kita bisa tambah-tambah temen dari dalem negri maupun luar negri.
Dan yang satu lagi manfaat dari BLOG yang sangat penting tu ILMU YANG BERMANFAAT. Maksudnya tu BLOG tetep akan berguna bagi umat manusia di dunia ini walau kita sudah mati karena ilmunya itu.
Dan masih banyak manfaat dari BLOG yang lainnya lagi.
READ MORE - Apa sih manfaat ngeBLOG ?

Jangar

Gw pengen posting. Tapi gw ga ada inspirasi mau posting apa. Dari judulnya aja udah ga ada inspirasi. Yang penting gw posting walau ga ada inspirasi juga. Biarin postingannya mau dibilang jelek, ancur, ga guna atau apapun juga lah. Yang penting gw bisa nambahin koleksi postingan di http://www.goblogichal.blogspot.com . Sekian postingan ngasal dari gw. Hahaha.
READ MORE - Jangar

Markirin Mobil

Minggu, 23 Agustus 2009

Tadi malem, waktu Ical udah beres tarawehan. Waktu mau masuk rumah, eeh Ical disuruh markirin mobil APV lah dan kakak markirin mobil TRAJET. Halah. Deg-degan lah rasanya.
Ya Ical coba aja.
Ical langsung masuk mobil terus nyalain tu mobil.
Tahap pertama, mundurin mobil. Sambil narik nafas, Ical injek kopling terus mindahin ke gigi mundur. Ical injek gas dikit-dikit sambil ngelepasin koplingnya pelan-pelan. Jalan mundur lah mobilnya. Eeh mobilnya mati. Koplingnya kelepas. Ya Ical starter lagi tu mobil. Ical coba lagi. Mati lagi mobilnya. Cal nyalain lagi. Berhasil lah tahap mundurin mobil.
Tahap kedua, masukin mobil. Ical pindahin giginya ke gigi satu. Ical lepasin koplingnya pelan-pelan sambil injek gas dikit-dikit. Mobilnya maju. Dan seperti tadi, mobilnya mati lagi. Ical nyalain lagi mobilnya. Ical pindahin ke gigi satu, injek gas, lepas kopling. Mobilnya maju lagi. Dan bereslah tahap kedua sekaligus tahap markirin mobil tanpa buat cacat mobilnya.
Bahagia rasanya.
READ MORE - Markirin Mobil

Ketemu Bencong Lagi

Kamis, 20 Agustus 2009

Tadi pas Ical lagi beli sate, ada pengamen bencong di sebrang yang bentar lagi mau ke tempat sate. Eedaanlah. Udah takut dah gue.
Untungya satenya udah mateng. Ya Ical langsung nyalain motor. Tapinya itu motor ngajak berantem. Ga nyala-nyala. Udah diselah berkali-kali tetep ga nyala. Tapi itu motor nyerah juga. Motornya nyala. Horee. Dan akhirnya Ical bisa kabur.
Ternyata yang takut tu bukan Ical ma Abang doang, tapi yang lagi makan bubur kacang juga takut. Ampe mereka kabur padahal mereka baru mulai makan buburnya. Hahahahahahaha.
READ MORE - Ketemu Bencong Lagi

19 08 09

Tanggal 19 Agustus 2009 bener bener hari yang buat Ical cape. Soalnya kegiatan saya padat banget. Mulai dari pagi ampe malem penuh jadwal.
Awalnya dari saya bangun tidur. Saya kan bangun tidur jam 5 subuh terus saya sholat subuh. Udah shalat, saya tidur lagi. Masih ngantuk soalnya. Da saya tadi malem tidur jam setengah 12. Eeh saya kebablasan tidurnya. Pas saya liat jam, udah jam setengah 7. Untung aja hari ini masuk jam 8. Soalnya cuma seminar BLOG doang. Karena mengingat akan tugas saya yang harus menjadi guide nya Bena biar dia sampe 6 dengan selamat, ya saya langsung siap mau mandi. Dan ternyata di kamar mandinya ada orang. Jadi aja saya mantengin kamar mandi 20menitan.
Pas gue udah beres mandinya, saya liat hp. Eeh ada sms dari nomer yang ga Ical kenal. Eeh taunya itu tu sms dari si Benazio. Sang admin forum blogger terbesar di NKRI yang sekaligus pemateri yang mau bicara di hadapan umat manusia SMAN 6 Bandung. Ya saya langsung aja callingin dia. Bisi ada apa apa. Ternyata dia nanyain patokan jalan buat ke 6 dari pasteur. Ya Ical kasih tau aja. Eeh dia malah jawab banyak banget belokannya.
Singkat waktu, dia baru masuk Bandung jam 08.30 WIB. Ya ical langsung aja caw bareng dhimas dari kostan ke IP buat nyusulin Bena. Ical nyariin mobil warna merah. Eeh ketemu juga. Langsung aja Ical anterin dia ke 6.
Singkat cerita, kita sampe sekolah. Pas kita masuk ke lapang, banyak yang ngeprokin. Dikirain Ical tu tepuk tangan buat Ical. Eeh taunya buat nyambut si Bena. GR lah gue.
Si Bena langsung aja naek ke mimbar. Dia ngejelasin tentang blog gitulah ma cerita pengalaman-pengalamannya yang gokil lah. Siswa-siswi juga sampe ngakak ketawanya. Sekitar satu jam lah dia ngomong di depan para siswa.
Bena udah beres ngomongnya terus dilanjutin ma Pidi Baiq. Pidi Baiq tu yang nulis novel Drunken, musisi, dan blogger kreatif juga. Pidi Baiq curhat-curhat pengalaman hidupnya yang bener-bener bodor yang bikin siswa ketawa terbahak-bahak karena saking lucu pengalamannya itu. Pidi Baiq banyak ngeluarin kata-kata yang bermakna kaya filsafat gitulah. Dan Ical setuju ma filsafat-filsafatnya.
Singkat cerita lagi, acara itu beres sekitar jam 1an lah. Dari acara itu, Ical banyak dapet inspirasi hidup, inspirasi buat ngeBLOG, inspirasi-inspirasi lain pokonya mah. Banyaklah.
Karena seminarnya udahan, ya Ical langsung balik lagi ma anak-anak BO. Langsung meluncur ke kostan. Asalnya mah mau foto-foto dulu ma bena dan pidi.
Engga sampe 5 menit Ical dan BO sampe kostan. Sampe di kostan, Ical nyantai-nyantai bentar trus shalat trus maen poker dan siap-siap lagi buat pergi. Karena masih ada kegiatan lain, yaitu menghadiri acara ulang taun.
Eeh pas mau pergi ke acara ultah, taunya si Ray dan Beno ga bisa dateng ke sana. Les soalnya mereka mah. Ya Ical cari pasangan buat dateng ke ultah itu. Dapetlah pasangannya, yaitu Dachi Diputro Niko. Dachi bersedia nemenin gue ke sana.
Ya kita pun langsung pergi dengan mengendarai sepeda motor ku, si Shogun.
Pas udah sampe Ledeng, macetlah di Ledengnya. Ya gue ngakalin aja biar ga kena macet. Kita lewat Sersan Bajuri. Di tengah-tengah jalan pun terjadi percakapan.
Dachi : “Cal, lurus apa belok nih?”
Ical : “Lurus aja Chi, meureun (mungkin).”
Dachi : “Naha meureun? Yakin?”
Ical : “Yakin ga yakin lah Chi.”
Dachi : “Apal teu jalanna?”
Ical : “Teu apal.”
Dachi : “Parah ente mah cal.”
Ical : “Balik lagi aja Chi. Lewat Ledeng ajalah. Bae macet juga. Daripada nyasar.”
Dachi : “Beuh ah. Ngagawekeun.”
Ical : “Hahahahaha.”
Kita pun balik lagi ke Ledeng yang macet itu. Ical ma Dachi bersabar. Dachi ngendarain motor pelan-pelan. Kalo ada kesempatan buat nyalip, Dachi gunakan dengan baik kesempatan itu.
Singkat cerita, kita sampe di Lembang. Dan ada masalah lagi. Ical ga tau dimana Cafenya itu. Ical tanya-tanya aja ke orang yang ada di pinggir jalan.
Pertama, kita mau nanya ke 2 orang wanita. Gini percakapannya.
Ical : “Teh, punten,.”
Dachi : “Punten teh.”
Wanita : (mereka malah nyepetin jalannya, ngehindarin kita)
Dachi : “Teh, punten, mau nanya doang.”
Ical : “Iya iih. Bukan mau ngajak kenalan.”
Wanita : (tambah cepet jalannya)
Dachi : “Nuhun teh. Polontong pisan.” (sambil ngegas motor)
Kedua, kita nanya ke seorang Bapak yang baik hati. Gini percakapannya.
Dachi : “Punten pak. Mau nanya.”
Bapak : “Iya. Apa de?
Dachi : “Mau tanya, Cafe Sumur sebelah mana ya pak?”
Bapak : “Oh CafĂ© Sumur. Udah deket kok. Di depan belok kanan aja. Nanti juga keliatan.”
Dachi : “Makasih pak.”
Ical : “Makasih pak.”
Bapak : “Sama-sama.”
Kita pun ngikutin apa yang tadi Bapak itu kasih tau. Dan ketemu lah tempatnya. Terima kasih Bapak, semoga Allah membalas kebaikan mu itu. Dan buat 2 wanita itu, jangan mikir yang aneh-aneh ke orang lain tu, setiap orang tu berbeda-beda.
Kita langsung parkirin motor dan masuk ke dalam Cafe itu sekitar jam 15.20.
Ternyata acara udah mulai. Kita langsung aja ketemu Nisya, yang ulang taunnya. Ical langsung kasihin kado dari Dehan buat dia. Dachi ngucapin selamet ultah ke dia tapi Ical mah engga. Da ultahnya juga nanti.
Melihat jam di HP udah jam 15.39, Ical langsung mau pamitan lagi. Soalnya jam 4 sore harus udah sampe kostan lagi. Eeh tapi malah dilarang-larang. Ya udah Ical ma Dachi duduk-duduk sambil nyomotin kue dan minum air. Pas liat jam lagi, udah jam 15.53. Ical pamit lagi aja dan akhirnya kita pun balik ke kostan. Sampe di kostan jam 16.26. Eeh belum dateng a didit ma abangnya. Sambil menunggu, Ical siap-siap barang dulu. Dan Dachi pun pulang ke rumahnya.
Singkat cerita, jam 16.58, mereka sampai kostan Ical. Ical pamit ma makhluk-makhluk yang di kostan terus Ical pulang ke Karawang pake APV bareng a didit dan abang. Sekitar 2 jam kemudian, kita sampe rumah.
Sampe di rumah, Ical bukannya istirahat dulu tapi malahan OL. Ngoprek blog, liat Plurk, ma FB. Tadinya mah mau mosting postingan yang ini di blog. Tapi ga jadi gara-gara belum beres postingannya. Karena udah jam 22.34, Ical pun tidur.
Dan sekarang, tanggal 20 08 09, beres juga postingan yang judulnya 19 08 09. Alhamdulillah. Maafin kata-katanya ya amburadul. Maklumin, masih belajar. Haha.
READ MORE - 19 08 09

Selasa Mencekam

Hari selasa kemaren, udah pulang les, Ical langsung ke rumah Bambang. Soalnya udah janji mau ngeBLOG. Karena SSC ma rumah Bambang tu deket, jadi 10 menit juga sampe rumahnya.
Pas sampe rumahnya, eeh ada si Fajar ma si Harto. Tapi mereka mah udah mau pulang. Dan sebaliknya Ical mah baru dateng.
Di rumahnya, Ical ngenet. Ngoprek blog, ym.an, register RB, FB.an.
Karena si Bam tu panitia seminar BLOG, jadi dia harus nyiapin segala sesuatunya. Ngambil spanduk, beli hadiah, dan lain-lain.
Si Bam ngajak saya buat ngambil spanduk ma beli hadiah. Pertama kita ke tempat bikin spanduk. Spanduknya udah beres ya kita ambil.
Udah dari tempat spanduk, saya haus gara-gara banyak tangga yang didaki. Kebetulan tempat bikin spanduknya tu deket ma tempat Ical suka beli makan ma minum. Kita jalan ke sana, ke kafe itu. Eeh taunya, udah tutup. Mabret. Yaudah kita balik lagi.
Pas di jalan mau balik lagi ke rumah Bam, di tengah jalan ada kejadian aneh. Disinilah ceritanya.
Kan jalan Gelap Nyawang tu gelap ya jadi sesuatu tu ga keliatan terlalu jelas. Pas di situ, Ical liat ada sesosok manusia pake rok. Perasaan cal tu ga enak banget. Ical ngambil jalan agak ke kiri.
Eeh bener kan, perasaan cal ga salah. Ternyata sosok itu adalah seorang BENCONG BURUK RUPA. Pas berpapasan si bencong ngeluarin kata-kata cabul. Pokoknya yang bikin cal geumpeur. Untungnya si bencong ga ngapangapain kita. Cuma ngeluarin kata-kata cabul doang. Selamatlah kita.
Si bencong udah jauh, saya lari dikit lah terus jalan lagi. Si Bam mah nyantei-nyantei aja. Si Bam nyamperin saya dan terjadilah percakapan.
Bam : “Cal, sugan urang teh, ente ngambil jalan rada ke kiri buat lewat jalan laen.”
Ical : “Halah. Feeling urang mah kuat Bang. Dari jarak jauh udah keliatan aneh tu makhluk.”
Bam : “Beuh.”
Ical : “Parahlah tadi ngomongna si bencong. Sieun urang da.”
Bam : “Hahahahahahahahahahahaha.”
Singkat cerita, sampe lah rumah Bam. Terus saya balik ke kostan.
Bener-bener Selasa Mencekam. Karena saya takut bencong.
READ MORE - Selasa Mencekam

MENEKAN STRES MENGHADAPI SEKOLAH

1. Well Organize
Ini cara klasik! Tapi dari dulu udah terbukti banyak membantu. Membiasakan diri mengorganize segala hal konon bisa mengurangi “serangan” panik sampe 75 persen lho!
Caranya? Susun skedul kegiatan harian, bikin planning pelajaran atau tugas apa aja yang harus digarap duluan tiap harinya. Dengan begitu, kita jadi punya skala prioritas dan punya target kapan yang ini harus selesai.
Kalo udah, tinggal dilaksanakan dengan strict. Jangan ditunda-tunda lagi pelaksanaannya. Ntar “kebobolan” juga.
2. Bahasa Temen
Ngga jarang kita stres bukan cuma karena tugas, ulangan, dan ujian. Tapi juga karena cara guru kita ngajar yang bikin kita sama sekali kagak ngerti! Biar udah bolak balik baca buku dan catatan, tetep aja hasilnya nol besar.
Well, sebagian temen berusaha menyiasatinya dengan ikut les di luar sekolah. Ada yang sukses (jadi ngerti karena diajarin di tempat les), tapi ada juga yang malah tambah bingung, lantaran di tempat les metode mempelajari pelajaran yang ngga dimengerti itu beda dengan metode yang diterapkan guru di sekolah.
So, jalan tengah yang paling bener adalah nyoba belajar bareng temen. Istilahnya, belajar kelompok gitu. Cari temen yang pinter, lalu minta dia men-share pada kita.
Kenapa belajar kelompok?
Soalnya, bahasa yang dipake guru kepada murid ketika ngajar kadang berbeda dengan bahasa yang dipake antar temen. Jadi, murid susah nangkep maksud si guru. Kalo dari temen ke temen, karena bahasa yang dipake sama, ketika si temen nerangin sesuatu maka temen yang diterangin lebih gampang nangkep.
3. Work Hard, Play Hard
Berasa ngga kalo lama-lama waktu main kita makin dikit? Karena jam sekolah makin panjang hingga kita keburu kecapean nelen materi-materi pelajaran, atau karena banyak les. Eeh, sekalinya ada waktu main, pas lagi kongkow kadang masih aja suka ngobrolin atau kepikiran pelajaran dan tugas-tugas sekolah!
Mulai sekarang jangan gitu lagi. Usahakan menyeimbangkan waktu main dengan waktu belajar. Belajar mulu pikiran bisa suntuk. Akibatnya, ya ngeblank itu tadi!
Tapi, kata guru-guru dan ortu, main itu ngga bagus?
Mainnya sama siapa dulu? Kalo sama temen-temen yang baik, artinya bukan main sama anak-anak berandalan, ya ngga apa apa. Terus, mainnya apa? Kalo melakukan aktivitas yang menghibur dan bisa menyalurkan segala emosi yang terpendam, seperti main ke tempat rekreasi. Main itu pada hakikatnya sama dengan rekreasi. Nah, rekreasi kalo dipenggal jadi re-kreasi. Artinya, bisa membuat kreasi atau kreativitas kita terisi kembali.
4. Komunikasi!
Sebagai murid, kita punya hak untuk berkomunikasi dengan para guru. Minta dijelaskan tentang sesuatu yang menyangkut proses belajar-mengajar di sekolah, juga mengajak guru berdiskusi mencari jalan keluar seputar unek-unek yang kita alami. Jadi, kenapa ngga dipake hak itu?
Kalo komunikasi antara kamu dengan guru udah berjalan dua arah, semua pihak bisa saling membantu mengurangi stressor di sekolah. Sebab, masing-masing pihak kan jadi tau situasi dan kondisi yang sebenarnya dialami oleh masing-masing. Selama ini karena komunikasinya hanya satu arah, mungkin masing-masing pihak ngga tau tentang hal-hal yang bikin pihak lain stress.
READ MORE - MENEKAN STRES MENGHADAPI SEKOLAH

misteri badminton

Minggu, 16 Agustus 2009

Tidak ada cabang olahraga yang memiliki banyak tanda tanya seperti bulutangkis. Sejarah awalnya, terutama dari mana cabang itu berasal, misalnya. Orang hanya mengenal nama badminton berasal dari nama sebuah rumah (kalau menurut ukuran Indonesia, sebuah istana) di kawasan Gloucestershire, sekitar 200 kilometer sebelah barat London, Inggris. Badminton House, demikian nama istana tersebut, menjadi saksi sejarah bagaimana olahraga ini mulai dikembangkan menuju bentuknya yang sekarang. Di bangunan tersebut, sang pemilik, Duke of Beaufort dan keluarganya pada abad ke-17 menjadi aktivis olahraga tersebut. Akan tetapi, Duke of Beaufort bukanlah penemu permainan itu. Badminton hanya menjadi nama karena dari situlah permainan ini mulai dikenal di kalangan atas dan kemudian menyebar. Badminton menjadi satu-satunya cabang olahraga yang namanya berasal dari nama tempat.

Yang kemudian menjadi tanda tanya adalah di Inggris ataukah di India mula-mula permainan seperti yang sekarang dilakukan? Bukti-bukti menunjukkan di Indialah mula-mula peraturan permainan olahraga ini ditulis. Ini terjadi tahun 1870-an.

Juga tanda tanya besar bagaimana nama permainan ini berubah dari battledore menjadi badminton. Nama asal permainan dua orang yang menepak bola ke depan (forehand) atau ke belakang (backhand) selama mungkin ini tadinya battledore. Asal mula permainan battledore dengan menggunakan shuttlecock (kok) sendiri juga misteri. Dulu orang menggunakan penepak dari kayu (bat). Dua orang menepak “burung” itu ke depan dan ke belakang selama mungkin. Permainan macam ini sudah dilakukan kanak-kanak dan orang dewasa lebih dari 2000 tahun lalu di India, Jepang, Siam (Thailand), Yunani dan Cina. Di kawasan terakhir ini dimainkan lebih banyak dengan dengan kaki. Di Inggris ditemukan ukiran kayu abad pertengahan yang memuat gambar anak-anak sedang menendang-nendang shuttlecock.

Pada abad ke-l6 permainan semacam itu terkenal diantara anak-anak. Pada abad berikutnya, permainan yang biasa disebut juga jeu de volant ini menjadi pengisi acara saat-saat luang di banyak negara Eropa. Kadang-kadang dimainkan oleh satu orang yang memukul-mukul atau menepak-nepak kok itu ke atas, dengan satu atau dua penepak kayu. Sebuah permainan lain yang hampir sama featherball (dengan bola dari kulit ayam yang lunak) dimainkan di Denmark, Jerman, Perancis, dan Swedia.

Permainan menggunakan kok memang mempunyai daya tarik tersendiri. Jika ditepak atau dipukul keatas maka begitu "jatuh" (menurun) kok akan melambat, memungkinkan orang mengejar dan menepaknya lagi ke atas. Yang menjadi tanda tanya, bagaimana bisa terbentuk kok seperti sekarang, ada kepala dengan salah satu ujung bulat dan di ujung lain yang datar tertancap belasan bulu sejenis unggas? Bahan-bahan untuk membuat kok memang sudah ada di alam. Bentuk kepala kok, yang bulat, sudah ada di sekitar kita, bisa ditemukan dalam buah-buahan atau batu. Pertanyaannya, bagaimana awalnya bulu-bulu itu bisa menancap ke kepala kok? Ada yang berpendapat, ketika orang sedang duduk di kursi dan di depannya meja tulis, dia melamun dan memikir sesuatu yang jauh. Tanpa disengaja dia mengambil tutup botol, yang terbuat dari gabus, dan kemudian menancap-nancapkan pena, yang ketika itu terbuat dari bulu unggas. Beberapa pena tertancapkan dan jadilah bentuk sederhana sebuah kok. Tentu ini tidak ada buktinya. Hanya kernudian memang terbentuk alat permainan seperti itu, yang sctiap kawasan berbeda bentuknya.

Apapun evolusi yang terjadi disekitar alat-alatnya, pada abad ke-19 permainan itu menyebar luas di kawasan pinggiran kota-kota Inggris. Rumah-rumah besar dengan ruangan-ruangan dan halaman luas menjadi tempat yang subur bagi permainan itu. Tidak terkecuali di Badminton House tadi. Keluarga Sommerset yang teiah tinggal di rumah itu sejak zaman Charles II kemudian mendapat anugerah gelar sebagai Duke of Beaufort. Di Badminton House itu kini masih ditemukan koleksi menarik peralatan permainan battledore dan shuftlecock-nya. Kok zaman itu dua kali lebih besar dan berat dibanding yang ada sekarang. Panjang "raket" atau battledore-nya sekitar setengah meter dengan kepala bulat. Tidak ada senar. Kayu penepak itu ditutup kertas kulit sehingga kalau seseorang memukul menimbulkan bunyi seperti orang memukul tambur. Begitulah bunyi yang terdengar jika di ruang depan (Front Hall) Badminton House sedang ada permainan battledore. Semua alat itu tersedia di istana ini dan orang yang akan main tinggal datang.

Pada tahun 1840-an dan 1850-an keluarga Duke of Beaufort Ke-7 paling sering menjadi penyelenggara permainan ini. Menurut Bernard Adams (The Badminton Story, BBC 1980) anak-anak Duke-tujuh laki-laki dan empat perempuan-inilah yang mulai memainkannya di Ruang Depan. Lama-lama mereka bosan permainan yang itu-itu saja. Mereka kemudian merentangkan tali antara pintu dan perapian dan bermain dengan menyeberangkan kok melewati tali itu. Itulah awal net. Akhir tahun 1850-an mulailah dikenal jenis baru permainan itu. Tahun 1860 itu ada seorang penjual mainan dari London-mungkin juga penyedia peralatan battledore - bernama Isaac Spratt, menulis Badminton Battledore-a new game. Tulisan di situ menggambarkan terjadi evolusi permainan itu di Badminton House.

Cerita-cerita di atas didapat dari keturunan Duke of Beaufort yang sekarang. Lain lagi dengan cerita Sir George Thomas, yang selama 70 tahun bergerak di bulutangkis, sebagai pemain dan organisator. Dia dengan jelas memberi waktu tahun 1863-68 sebagai perkiraan awal dari badminton. Ia mengatakan, pada suatu pesta hujan turun dan orang-orang berusaha mencari suatu kegembiraan baru dari permainan battledare yang biasanya. Salah seorang peserta pesta memiliki gagasan cermerlang. "Ia merentangkan tali melintas ruangan dan menyingkirkan semua mainan anak-anak dan badmiton, pada bentuknya yang paling awal, terwujud. Terbukti, hal itu sesuai dengan selera pesta itu dan kemudian menjadi hiburan yang biasa diselenggarakan di rumah itu ... dan rumah itu betapapun dipercaya sebagai asal permainan itu" kata tokoh yang kemudian menyumbangkan piala untuk diperebutkan bagi kejuaraan beregu putra, Piala Thomas. Sir Thomas lebih menyebut seorang pengunjung pesta dibanding keluarga Duke. Betapapun, kemudian keluarga Duke-lah yang memperkenalkan permainan ini ke masyarakat.

Itu versi yang menyebut Inggrislah sebagai asal permainan itu. Versi lain menyebut India sebagai asal badminton. Tertulis dalam sebuah naskah tentang peraturan Lawn Tennis, Croquet, Racquets etc yang terbit tahun 1883. Di salah satu bagian yang terdiri dari 10 halaman, pengarang menyebut badminton sebagai 'tenis lapangan yang dimainkan dengan shuttlecock dan bukan bola’. Dalam pembukaan dia menulis tentang sejarah singkat permainan itu dalam empat paragraph kecil 'badminton pertama kali dimainkan; saya percaya di India dan diperkenalkan ke Inggris oleh Duke of Beaufort pada musim panas tahun 1874'. Siapa yang menulis naskah itu tidak diketahui.

Encyclopedia Britannica edisi tahun 1911 menulis tentang badminton: “Permainan ini tampaknya muncul di Inggris sekitar tahun 1873, tetapi sebelum itu dimainkan di India, yang saat itu masih popular." Nah, keterangan itu makin menambah tanda tanya tentang asal muasal badminton. Dari India atau Inggris?

Ada keterangan, perwira-perwira Inggris yang bertugas di India memainkan permainan yang sejenis dengan badminton, tetapi lebih superior, yang dikenal dengan nama Poona. Karena sangat menyukai permainan yang cepat itu, mereka membawa pulang ke Inggris, lengkap dengan peralatannya, terutama kok-nya. Lalu beberapa perwira ini diundang Duke of Beaufort untuk memainkannnya di Badminton House. Dari situ lalu dikenalkan kemasyarakat luas. Tentara Inggris tampaknya memang yang banyak bergaul dengan badminton ini. Ketika mereka kembali ke Inggris dan pensiun mereka tetap memainkannya di kawasan permukiman tempat mereka menghabiskan masa pensiun mereka, kebanyakan di daerah pantai seperti South Sea dan Bath. Bukti tentang ini pun tidak lengkap, sehingga tidak bisa dikatakan benar-benar terjadi. Tampaknya, baik para perwira atau pegawai Inggris yang ke India maupun keluarga Duke of Beaufort dan para tamunya yang sering berkunjung ke Badminton House mempunyai andil untuk pengembangan badminton ini.

Permainan itu sendiri berkembang pesat di India dan menjadi favorit untuk di luar gedung. Demikian terkenalnya sehingga hari Minggu pun orang lupa untuk pergi ke gereja demi main badminton, yang biasa disebut 'Sunday badminton'. Badminton dimainkan di Madras, Bombay (kini Mumbay), dan Calcutta. Peraturan pertama dikenalkan di Poona pada tahun l873, meskipun permainan itu sendiri hanya berfungsi sebagai sarana pergaulan dan belum ada kompetisi. Mereka yang kembali ke Inggris kemudian lebih serius memainkan badminton. Merekalah - antara lain S. S. C. Dolby, J.H.E. Hart, Bagned Wild, dan G.W. Vidal - yang kemudian berangsur-angsur menyusun peraturan permainannya. Klub-klub pun muncul dan pada tahun 1893 mereka bersepakat membentuk Persatuan Badminton Inggris (Badminton Association of England) dalam suatu pertemuan di Southsea, Hampshire. Pada tahun 1898 diselenggarakan turnamen terbuka, khusus ganda, di Guilford. Inilah tahun pertama badminton memasuki era kompetisi. Setahun kemudian dilangsungkan kejuaraan All England. Pada yang pertama kejuaraan hanya berlangsung satu tanggal 4 April dengan mengambil tempat di London-Scottish Drill Hall di Buckingham Gate, London. Peraturan yang lengkap sendiri baru bisa disusun tahun 1901 . Di situ diatur antara lain tentang lapangan yang bentuknya seperti sekarang. Sebelum Perang Dunia I badminton memasuki masa emasnya. Majalah Badminton Gazette pun dibuat, tujuannya agar berita-berita badminton mendapat tempat yang lapang, tidak seperti sebelumnya yang hanya menjadi berita kecil di majalah tennis, The Field. Kejuaraan All England sendiri terus berlangsung dan hanya sempat terhenti tahun 1915-1919 karena terjadinya Perang Dunia I dan 1930- 1946 karena meletusnya Perang Dunia II.

Sebelum tahun 1900 badminton menyebar ke Irlandia dan Skotlandia pada tahun 1907 menyeberang ke jajahan Inggris yang jauh seperti Afrika Selatan, British Columbia (Kanada sekarang), dan bahkan Kepulauan Falklands (dikenal di sini dengan nama Kepulauan Malvinas) dan New York. Meski tahun 1908 berdiri klub di Hamburg, Jerman, tetapi perkem-bangan di daratan Eropa memang tidak menggembirakan. Pada tahun 1920-an badminton menyebar ke Eropa Utara, Amerika Utara, dan Asia. Tahun-tahun itulah badminton masuk Malaya (kini Malaysia dan Singapura). Juga tahun-tahun itulah badminton masuk Indonesia. Di Eropa, Denmark memberi warna tersendiri pada olahraga itu. Negeri ini menjadikan badminton sebagai olahraga musim dingin dan membuat fasilitas yang bagus dengan membuat lapangan di dalam gedung. Dalam sepuluh tahun, Denmark sudah menghasilkan juara All England. Yang menjadi pelopor di negeri itu adalah Hans dan Alksel Hansen. Keduanya berkeliling negeri itu mempopulerkan badminton dan bahkan kemudian ikut menyebarkan ke Norwegia dan Swedia.

Menyeberang Lautan Atlantik badminton hinggap di British Columbia tahun 1914 dan tahun 1920-an menyebar ke berbagai kota Kanada. Tahun 1921 Kanada mengadakan kejuaraan pertamanya. Badminton juga menyebar ke Amerika Serikat, dengan New York sebagai kota persinggahan pertama. Hollywood juga disinggahi, dan sempat dibuat film Good Badminton untuk mengembangkannya. Namun baru 1905 Badminton menarik banyak perhatian masyarakat. Tahun itu terselenggara Seri Dunia yang mempertemukan Jack Purcell dari Kanada dan Jess Willard dari AS. Sekitar 3000 penonton memadati gedung di Seattle ini, dengan Purcell menang 15-7, 15-6, 15-9 dalam pertandingan the best of five match. Penggemar pun makin banyak, tercatat di seluruh AS 20.000 pemain dan ini memungkinkan didirikannya pabrik kok sendiri. Tahun 1936 berdiri American Badminton Association. Kejuaraan pertama diselenggarakan tahun berikutnya.

Perkembangan badminton yang cepat menjadi olahraga dunia itu menuntut dibentuknya sebuah badan internasional. Pada bulan Juli 1934 dibentuk Federasi Bulutangkis Internasional (International Badminton Federation, IBF) dengan Inggris Raya (Inggris, Irlandia, Wales, dan Skotlandia), Denmark, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai negara pendiri.

Ke timur, perkembangan di India ternyata lebih lambat dibanding di Malaya. Negara jajahan Inggris ini membentuk Persatuan Badminton Malaya (Badminton Association of Malaya, kini Malaysia, BAM) tahun 1934. Perkembangan di Malaya cepat sekali. Pada tahun 1938 tercatat sekitar 25.000 pemain, hampir separuh jumlah di Inggri saat itu. Buku Badminton Malaysia, Sejarah dan Perjuangan yang ditulis Dr. A. Fadzin Che Wan (Ensimal(M)sdn Bhd 1993), menceriterakan badminton itu pada mulanya dimainkan di sekolah-sekolah misionaris yang terdapat di Pulau Pinang, Ipoh, Kuala Lumpur, Malaka, dan Singapura. Dicatat permainan itu masuk tahun 1809 di Pulau Pinang, dengan dimainkan oleh pegawai-pegawai East India Company (semacam VOC milik Inggris). Tahun 1885 para isteri pegawai memainkannya di Hotel E & O di Pulau Pinang ini. Tahun 1920-1923 Sir George Thomas melawat ke Pulau Pinang dan mendapatkan permainan itu sudah digemari masyarakat di situ. Tahun 1925 berdirilah Persatuan Badminton Pulau Pinang.

Badminton pun dengan cepat menyebar ke berbagai penjuru negara itu. Tahun 1930-an permainan itu makin terkenal dengan kepulangan pelajar-pelajar yang menuntut ilmu di Inggris. Tahun 1937 mereka sudah mengadakan Kejuaraan Terbuka Malaya dan tahun itu juga mereka bergabung dengan IBF. Ketika kejuaraan beregu Piala Thomas pertama kali diselenggarakan tahun 1948 Malayalah yang pertama merebutnya. Pemain Malaya yang pertama menjadi juara di All England adalah Wong Peng Soon pada tahun 1950.

Piala Thomas sendiri adalah sumbangan Sir George Thomas pada tahun 1939 setelah IBF menyepakati adanya sebuah kompetisi beregu putra. Sayangnya Perang Dunia II menghalangi pelaksanaan kejuaraan itu dan baru bisa berlangsung tahun 1948. Pada final di Queen's Hall di Preston tiga peserta bertarung: Denmark yang juara zona Eropa (menundukkan Inggris 8-1), Amerika Serikat yang juara zona Amerika (mengalahkan Kanada 8-1). Dan Malaya yang langsung ke final mewakili zona Pasifik mengalahkan AS 6-3 dan bertemu Denmark di final. Malaya menang 8-1. Mulailah dominasi Asia di cabang olahraga ini. Dalam sejarahnya yang sudah 22 kali dilangsungkan, tak sekali pun negara di luar Asia yang merebut Piala Thomas. Indonesia menjadi perebut terbanyak yaitu 13 kali diikuti Malaya/Malaysia lima kali dan Cina empat kali.

Ini berbeda dengan yang terjadi di kejuaraan beregu putri Piala Uber. Pada kompetisi untuk berebut piala dari Betty Uber yang mulai dilaksanakan tahun 1956 ini, Amerika Serikat menjadi juara tiga kali-tiga kali pertama kejuaraan itu. Selebihnya, 16 kali, negara-negara Asialah yang meraihnya. Cina paling banyak dengan tujuh kali, Jepang lima kali, dan Indonesia tiga kali.

Dalam percaturan di luar arena perlandingan, badan dunia bulutangkis sempat terpecah menjadi dua, IBF dan World Badminton Federation (WBF). Ini terjadi pada saat memuncaknya perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur. Dalam pertarungan organisasi bulutangkis dunia, Blok Timur yang dipelopori Republik Rakyat Cina (RRC), membentuk WBF sebagai saingan IBF. Indonesia, meski beradadi kawasan Timur lebih condong ke Blok Barat meski tidak memutuskan hubungan dengan BlokTimur. Indonesia bahkan aktif dalam usaha mempersatukan kembali kedua organisasi itu. Tahun 1981 disepakati WBF melebur menjadi satu dengan IBF.

Persatuan inilah yang memungkinkan bulutangkis maju ketingkat yang lebih tinggi : Olimpiade. Meski sempat menjadi olahraga eksibisi di olimpiade Muenchen tahun 1972 (Indonesia antara lain diwakili Rudy Hartono), tetapi baru tahun 1992 dijadikan cabang resmi Olimpiade. Hasilnya: Di Olimpiade Barcelona itu Indonesia mengantongi dua medali olimpiade. Inilah emas pertama Indonesia di arena akbar olahraga sejak keikutsertaan di Olimpiade Helsinki tahun 1948.

Arena pertandingan tingkat dunia lain perlu mendapat catatan tersendiri. Kejuaraan beregu campuran (putra-putri) yang mulai diselenggarakan tahun 1989 memakai nama Bapak Bulutangkis Indonesia, Sudirman. Ketika pertama kali dipertandingkan di Jakarta tahun 1989 itu, Indonesialah yang merebutnya. Sesudah itu Cina empat kali membawanya pulang dan Korea tiga kali.

Untuk kejuaraan perseorangan, kejuaraan dunia IBF menyelenggarakan pertama kali tahun 1977 dengan tuan rumah Swedia. Pada kejuaraan di Malmoe ini Indonesia hanya merebut satu gelar yaitu ganda putra. Baru pada tahun 10980 ketika kejuaraan berlangsung di Jakarta, Indonesia membuat catatan tersendiri: merebut seluruh lima nomor yang dipertandingkan. Pada kejuaraan dunia tidak resmi All England, Indonesia juga mencatatkan salah seorang pemainnya sebagai pemegang rekor, Rudy Hartono merebut gelar delapan kali, dengan tujuh kali berturut-turut pada tahun 1968 sampai 1976. Ia gagal mencetak delapan kali berturut-turut tahun 1975 karena di final kalah dari SvenPri dari Denmark.

Kini bulutangkis telah menjadi olahraga dunia. Mutu permainanpun makin tinggi. Orang tidak bisa main-main lagi jika ingin menjadi tingkat tertinggi. Asia memang tetap mendominasi, tetapi Eropa, melalui Denmark terutama mulai memiliki pola permainan yang tidak jauh berbeda dengan Asia. Asiapun harus waspada.

Sumber: Sejarah Bulutangkis Indonesia (PB. PBSI 2004)

READ MORE - misteri badminton

asal mula go blog ichal

Jumat, 14 Agustus 2009

pada suatu waktu, seorang manusia bernama faizal disuruh membuat BLOG untuk tugas sekolah. faizal adalah saya. awalnya saya sangat ga ngerti blog. sampai sekarang juga masih goblog saya teh. ga ngerti ngerti. ini juga postingnya ngasal. biar ada tulisan aja. haha.
sekarang saya masih terus berusaha untuk memahami blog. walaupun sedikit sedikit juga.
karena blog saya jadi pulang malam mulu karena keantengan hotspotan di suatu mall di bandung.
tapi tak apalah. itu bukan suatu masalah. yang penting saya ngerti blog. bisa ngedit blog. biar goblogichal nya jadi keren dan eksis di dunia maya maupun nyata. doakan saya agar ichal ga goblog lagi dalam ngeblog. biar goblogichal.blogspot.com bisa berguna bagi umat manusia di dunia ini.
READ MORE - asal mula go blog ichal

 
 
 
Powered By Blogger